Sibray News - Investor kripto bergembira dengan pergerakan pasar pada Rabu (26/10/2022) pagi. Sejumlah kripto tampak kompak masuk ke zona hijau, bahkan Bitcoin sukses kembali menembus level psikologinya di USD 20.000 (Rp 311,8 juta). Apa yang menyebabkan kenaikan kali ini?
Melansir situs Coinmarketcap, dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap terjebak di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Seperti, nilai Bitcoin (BTC) melonjak 4,66 persen ke USD 20.212 per keping, dan naik 4,90 persen selama seminggu terakhir.
Sementara, Ethereum (ETH) lebih perkasa ikut naik sebesar 10,61 persen ke USD 1.482 di waktu yang sama dan bangkit 13,73 persen sepekan terakhir. Altcoin lainnya, Cardano (ADA) dan Solana (SOL) menjadi primadona di kategori big cap karena sukses terbang lebih dari 10 persen di waktu yang sama.
Pasar Kripto Berusaha Bangkit
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan pasar kripto saat ini sedang berusaha kembali bangkit. Rebound hari ini membuat harga Bitcoin mencapai USD 20.000 untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu, Ethereum sempat naik di atas USD 1.500 untuk pertama kalinya pasca The Merge.
"Ada tren makroekonomi yang stabil, dengan pasar saham juga naik hari ini, karena berbagai perusahaan teknologi besar melaporkan pendapatan mereka. Sehingga baik, Bitcoin dan Ethereum mendapatkan momentum karena Wall Street mengumpulkan beberapa sesi yang kuat," kata Afid dalam siaran pers, dikutip Rabu (26/10/2022).
Menurut Afid, investor menyambut baik hasil pelaporan keuangan perusahaan raksasa teknologi pada Selasa dan ikut menerbangkan nilai-nilai sahamnya.
“Biasanya, investor selalu mengacu terhadap kinerja saham-saham teknologi lantaran dianggap sebagai tolok ukur selera risiko investor secara umum,” jelas Afid.
Selain itu, situasi ekonomi menunjukkan tanda-tanda pelemahan lebih lanjut dan itu membantu investor yakin The Fed akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk menurunkan kecepatan pengetatan suku bunga acuan mereka setelah pertemuan FOMC minggu depan.
Afid menuturkan, investor juga memanfaatkan pelemahan nilai indeks Dolar AS (DXY) pada pukul 08.00 WIB berada di 111,10 atau melorot 0,89 persen dibanding waktu yang sama sehari sebelumnya. Selama ini, DXY dan performa aset kripto punya korelasi yang negatif.
“Sinyal bullish lainnya adalah jumlah Bitcoin yang disimpan di exchange terus menyusut. Terbaru penarikan terbesar terjadi di exchange, Coinbase dengan total 48.000 BTC, hanya dalam waktu sepekan,” tutur Afid.
Lonjakan outflow Bitcoin dari exchange biasanya menunjukkan sinyal bullish karena para trader diasumsikan tidak akan menjual kepemilikan mereka. Sebaliknya, jika yang melonjak adalah inflow ke exchange, pasar mendapatkan sinyal bearish karena trader biasanya akan melakukan aksi jual. dilansir liputan6